Welcome...

Welcome to our camera world..
Disini kita bagi-bagi informasi tentang kamera..
ga cuma DSLR aja tapi semua jenis kamera..
for further, look this blog,, n give a comment for us..
Thank you..

Minggu, 28 November 2010

Kamera DSLR Terbaik Tahun 2010

Semenjak harga kamera DSLR mengalami kejatuhan mendadak lalu menjadi semakin murah, ramai orang yang dulunya tak berkemampuan kini boleh memiliki kamera DSLR sendiri. Malah kita boleh lihat, memiliki kamera DSLR telah dijadikan satu trend terutamanya kepada remaja-remaja.


Yang lebih mengejutkan lagi, kamera yang mereka pakai ni bukannya calang-calang. Aku pernah tengok seorang anak sekolah menengah umur lebih kurang 16 ke 17 tahun membawa kamera Nikon D300

Berikut merupakan kamera DSLR terbaik untuk tahun 2010. Senarai ini telah dibuat oleh toptenreviews.com. Majalah-majalah dan website-website fotografi yang lain pun berkongsi senarai yang lebih kurang sama. Senarai kamera DSLR terbaik di bawah ini boleh la dijadikan rujukan kepada sesiapa yang telah, sedang, atau dalam proses memasang niat untuk membeli kamera SLR.

Cadangan aku untuk orang yang baru lagi (entry level) dalam bidang fotografi ni ialah Nikon D90. Kalau tak mampu jugak, try carik second hand Nikon D90 atau Nikon D80. Sebab-sebabnya mungkin akan diulas di entry lain. Entry kali ni fokus dekat kamera DSLR terbaik tahun 2010.

Senin, 11 Oktober 2010

TRIK MENGGUNAKAN KAMERA

Tips & Trik - Memotret Dengan Menggunakan Kamera Digital
Memotret dengan menggunakan kamera analog ataupun digital secara prinsip dan teknik fotografi tidak berbeda. Bedanya, dengan kamera analog ada penggantian film, sementara kamera digital tidak ada penggantian film tapi dengan sensor digital.

Namun kamera digital akhir-akhir ini lebih banyak disukai konsumen karena hasil akhirnya bisa langsung dilihat, dan diulang jika hasil fotonya kurang memuaskan. Bagaimana cara menghasilkan foto yang berkualitas lewat kamera digital? Simak beberapa tips berikut ini( belajar fotografi):

1. Atur kamera dengan mode ukuran gambar paling besar.

Keuntungan dari mode ini adalah memungkinkan Anda dapat mencetaknya dalam ukuran terbesar tanpa ancaman warna foto pecah. Selain itu Anda juga dapat memotong bagian yang tidak dikehendaki pada foto tersebut. Tidak ada gunanya jika Anda membeli kamera dengan resolusi 5, 6, atau 8 megapiksel, tapi Anda tetap memasang mode ukuran gambar standar, dan bukan maksimum.ikutilah kursus fotografi untuk mengetahui teknik fotografi lainya
2. Gunakan pengaturan kualitas dengan level maksimal.

Banyak gambar hasil kamera digital memakai format JPEG. JPEG menghasilkan gambar yang buruk jika dikompresi berlebihan. Agar gambar Anda tampak seperti aslinya, gunakan pengaturan kualitas dengan level maksimal.ikutilah kursus fotografi jika anda ingin belajar fotografi lebih jauh.
3. Pakai tipe gambar JPEG.

JPEG, meskipun bersifat lossy (kurang jelas), bisa jadi merupakan pilihan terbaik. Pasalnya, ketika Anda mengambil gambar dengan format JPEG, keuntungan yang diperoleh juga berlipat karena Anda bisa mengolahnya lagi dengan Adobe Photoshop.

Kamera SLR biasanya memberikan pilihan apakah Anda ingin menggunakan format JPEG, TIF atau Raw. TIF biasa digunakan untuk reproduksi grafis yang berbau seni, misalnya pada majalah dan koran. Sementara Raw, menyimpan apa adanya tanpa pemrosesan gambar lebih lanjut.

sebaiknya anda mengikuti kursus fotografi untuk mengetahui fotografi indonesia lebih dalam lagi.
4. Camkan bahwa Whitte Balance itu penting.

Untuk kebanyakan pengambilan gambar, dianjurkan agar dimulai dengan mode Auto white balance. Fungsinya agar kamera Anda bisa membaca pewarnaan dari cahaya yang ada disekitarnya dan secara otomatis mengatur dirinya sendiri untuk mengoptimalkan white balance.

Mode Daylight cocok untuk hari terang, sementara jika hari berawan, dianjurkan agar Anda memakai mode Cloudy. Untuk mengevaluasi pewarnaan dan pencahayaan, jangan lupa mengetesnya dengan mengambil satu atau dua gambar.

5. Jangan lupa mengatur "Low ISO Number" atau "Use Auto ISO".

Hasil gambar akan lebih jernih jika Anda menggunakan ISO rendah, namun sensitivitas kamera dalam menangkap cahaya menjadi lebih rendah. Sementara jika memakai ISO terlalu tinggi, seperti dilansir Dale laboratories, hanya akan menimbulkan noise pada gambar.

6. Optimalkan penggunaan Histogram.

Dengan menggunakan histogram Anda dapat melihat seberapa optimal sensitivitas sensor kamera dalam menangkap gambar.

7. Hindari menggunakan zoom secara digital.

Sebaiknya jangan menggunakan zoom secara digital karena hanya akan membuat kinerja chip yang mengatur tingkat resolusi (piksel) pada kamera menjadi boros. Coba gunakan zoom dari lensa saja, agar bisa menghemat penggunaan chip. Selain itu hasil bidikan, jika menggunakan zoom secara digital, tidak sebagus jika menggunakan zoom lensa.

8. Belilah kartu Memori berkualitas profesional.

Kecepatan rekam pengambilan gambar dengan memakai memori yang berkualitas tinggi dapat mengimbangi teknologi kamera Anda. Misalnya dengan kartu memori berkecepatan 40x, dapat merekam 3 dari 10 jepretan berturut-turut dalam 1 detik. Sementara dengan memori 4x, Anda hanya bisa merekam 1 gambar dalam 3 detik. Keuntungannya, dengan memori berkualitas tinggi Anda tidak perlu mengkhawatirkan terjadinya pergeseran warna dalam foto.

9. Backup hasil foto dalam CD atau DVD.

Menyiapkan payung sebelum hujan adalah lebih baik. Pastikan backup seluruh kreasi foto-foto Anda dalam CD atau DVD, sebagai antisipasi jika hard drive Anda rusak.hidup fotografi indonesia.
sumber : detik.com

KAMERA VIDEO

http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_files/mp_341/index.html

Rabu, 06 Oktober 2010

TIPS Kamera Pocket

Tips Fotografi Pada kamera Saku (Pocket)

Mencegah Under Exposure pada Kamera Digital Saku


Kami akan memberi tips untuk mencegah hasil foto yg under exposure atau kurang pencahayaan dari kamera saku.
Umumnya pengguna kamera digital saku, mengeluh hasil foto yg mereka dapatkan cenderung kurang terang (under exposure), terutama pada flash photography (indoor), ini terutama karena pada kamera jenis ini hanya mengandalkan built-in flash atau lampu kilat yg rendah intensitas cahaya-nya,  sehingga jangkauan / coverage areanya terbatas, ditambah kebiasaan memotret pada jarak maximum jangkauan flash.

Yang sering terjadi adalah :
  • Pada wide angle lens (zoom out max), hanya daerah tengah saja yg cukup cerah, sementara pd bagian tepi / pojok, cenderung  lebih gelap, ini disebabkan karena  keterbatasan coverage area flash.
  • Pada lensa tele (zoom in max), cenderung keseluruhan kurang cerah (under), ini disebabkan pada posisi zoom in, bukaan aperture mengecil,  shg lebih banyak dibutuhkan cahaya, akibatnya jangkauan flash memendek. penjelasan mendetail tentang aperture, bisa dibaca disini
Untuk menghindari problem tsb, kita perlu tahu kemampuan flash kamera, umumnya pd kamera saku cuma diberikan data jangkauan max flashnya, misalnya: wide angle: 3 m, tele: 2 m, pd ISO 100.
Setiap peningkatan 1 stop/double (ISO 200),  jarak jangkauan max flash tsb meningkat 1,4 kali,  pada kenaikan 2 stop/quadruple (ISO 400) jarak max flash meningkat 2 kalinya,  sebaliknya bila ISO turun ½ nya (ISO 50) jarak max flash menurun 0,7 kali. sehingga Untuk mencegah under exposure, usahakan memotret dlm jarak sebelum / di bawah jangkauan max flash. untuk lebih mengetahui lebih jauh tentang apa itu ISO, silahkan baca dulu posting ini
Beberapa hal yg harus diperhatikan untuk mencegah Under Exposure :
  1. Gunakan ISO tertinggi utk kondisi cahaya kurang (low light) dan atau utk obyek bergerak (foto sport / action), agar obyek  cukup tercahayai, sekaligus “membekukan” gerak. Kelemahan dgn penggunaan ISO tinggi, terutama pd kamera bersensor kecil ini, adalah peningkatan noise (dlm kamera analog / film, grainy), akibat peningkatan sensitifitas sensor thd cahaya dgn cara menaikkan gain amplifier sensornya.    Tapi tingkat noise ini (umumnya consumer digicam max ISO 400), masih layak cetak utk ukuran kecil (3-4R), bila anda “alergi” dgn noise / grainy, hindari ISO 400, gunakan max ISO 200.
  2. Gunakan flash dengan speed rendah (slow synch flash) agar obyek plus backgroundnya cukup tercahayai dgn baik. Ini terutama berguna utk night shoot / scene, di mana background yg gelap, akan cukup tercahayai (cerah), cuma yg perlu diingat, walau menggunakan blitz, krn pd speed rendah, usahakan menjaga kamera dan subyek fotonya tetap steady (disarankan menggunakan tripod / alternatifnya).  Keuntungan lainnya, semakin rendah speednya, semakin lebih natural warna cahaya asli yg terekam (misalnya: warna lampu pijar yg lebih warm).
  3. Gunakan nilai (+) EV (exposure compensation) utk “mencerahkan” hasil foto kita. Keuntungan dgn cara ini, adalah: peningkatan kecerahan tdk dibarengi dgn peningkatan noise, krn cara kerjanya  adalah dgn menurunkan speed sampai batas “aman”, di mana speed masih cukup tinggi utk handheld (kamera dipegang dengan tangan), bila ini masih belum cukup, maka aperturenya yg akan diperbesar;  terkait dgn cara kerjanya, kita harus memperhitungkan akibatnya, antara lain :
    • Semakin besar nilai (+) EV-nya, semakin rendah speednya, ini tdk cocok utk “membekukan” gerak obyek, lebih cocok utk still foto.
    • Bila sampai aperturenya diperbesar, maka DoF (Depth of Field)-nya akan memendek, tapi hal ini jarang, apalagi mengingat kamera saku digital  mempunyai DoF yg “sangat” panjang, kecuali utk foto macro.
    • Karena kecerahan ini sengaja  kita “tambahkan”,   maka hindari penggunaannya utk foto dlm jarak dekat / close-up (1 m atau kurang), utk menghindari over exposure; lebih berguna utk foto yg mendekati jangkauan max flashnya,   agar tidak under – exposure hasilnya.
  4. Seberapa besar nilai (+) EV-nya (exposure value) ?  tergantung berapa cerah foto yg kita inginkan, kondisi penerangan di lokasi pemotretan, dan jangan lupa sesuaikan dgn ISO setting yg kita gunakan, utk itu lakukan percobaan dulu utk menentukan nilainya. Umumnya nilai +2/3 – 1 (+0,7 – 1,0) pd ISO 100-200 sudah cukup, pada kondisi tertentu yg membutuhkan tingkat  kecerahan tinggi, mungkin baru cukup pd ISO 400  (misalnya: foto group yg terpaksa dilakukan pada jangkauan max flash).  Untuk auto ISO setting, perhatikan range ISO-nya, umumnya antara 100-200, 100-400, 50-150, tergantung merk / type kameranya (walau kamera umumnya cenderung memilih ISO terendahnya).

format kamera

KAMERA berdasarkan formatnya :
 
                                                  KAMERA FORMAT 35mm ( small format camera )
dengan format 35mm menjadikan kamera ini enak dipegang, fleksibel dan juga ringan. tetapi kamera ini mempunyai kekurangan pada hasil pembesaran foto.

KAMERA FORMAT MEDIUM
( medium format camera )
menggunakan kamera format 120mm. umumnya digunakan untuk memotret objek yang hasilnya akan diperbesar secara maksimal dan dibutuhkan ketajaman maksimal pula. seperti untuk billiboard, poster bioskop, iklan dan lain-lain. biasanya penggunanya didalam studio foto.

KAMERA FORMAT BESAR ( large format camera )
biasanya disebut view camera dengan menggunakan film 4x5 inci atau 8x10 inci. biasanya kamera ini digunakan untuk pemotretan dibidang arsitektur atau lanscape karena jenis kamera ini mampu menambah ruang tajam gambar sehingga gambar detil lebih baik.
sebelum kalian memotret ada baiknya untuk mengenali jenis kamera yang akan kita gunakan nantinya.


Berdasarkan Sistem Pengamatannya :

Kamera Non Refleks
Kamera non refleks merupakan kamera yang tidak menggunakan cermin putar dalam proses pemotretannya. Contohnya seperti kamera kompak atau kamera langsung jadi Polaroid.


Kamera refleks
kamera yang menggunakan cermin putar buat memantulkan objek gambar pada bidang penamatannya. yang termasuk kamera refleks adalah jenis kamera SLR ( Single Lens Reflect ) dan kamera TLR ( Twins Lense Reflect )
SEDIKIT TAU TENTANG FOTOGRAFI
    sekarang sudah banyak orang atau bahkan sahabat disana yang menggunakan kamera dengan berbagai jenis dan merk yang bermacam - macam tapi berbeda dengan jaman dulu , walaupun sebenarnya istilah fotografi sudah ada sekitar abad ke 13 atau mungkin jauh sebelumnya lagi ,,
kamera yang digunakan saat ini jauh lebih canggih dan modern bahkan praktis dan simple untuk dibawa kemana . dulu orang - orang menggunakan camera obscura( yang dalam bahasa latin artinya camera = kamar & obscura = gelap) yaitu sebuah bangunan besar yang didalamnya gelap lau dibuat sebuah lubang sebesar lubang jarum yang disebut pinhole jadi obyek itu berada diluar bangunan tersebut . tapi setelah abad ke 15an camera obscura itu dibuat lebih sederhana lagi , kira-kira sebesar kotak radio dan tv yang akhirnya bisa dibawa kemana-mana .. dan well sekarang hasilnya kaya yang bisa kita lihat sudah banyak kamera dengan berbagai jenis dan ukuran yang kayak kalian mau dan pastinya ngak ribet dibawa kemana-mana . hebat !!